Jumat, 21 Oktober 2011

tgbs


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Dasar Teori
Umumnya produk pangan abon yang dikenal terbuat dari bahan baku hewani seperti daging spi, daging ke;inci, ikan luat ataupun ikan air tawar dan udang. Namun kini produk pangan abon tidak hanya diolah dari bahan hewani saja tetapi dapat pula diolah dari bahan baku nabati maupun campuran antara bahan baku hewani dan nabati
Bahan nabati yang dapat digunakan sebagai bahan baku maupun bahan campuran untuk pembuatan abon adalah bahan debgan tekstur yang berserat sehingga mirip dengan serat daging. Bahan nabatu yang dapat digunakan antara lain adalah nangka muda, keluih mida, jantung pisang dan cempedak muda
Abon adalah sejenis makanan kering berbentuk serpihan, dibuat dari daging yang diberi bumbu kemudian digoreng. Pembuatan abon keluwih sangat membutuhkan keterampilan tangan, terutama dalam hal meremah keluwih yang berbentuk seperti nangka sampai halus menjadi abon. Secara keseluruhan pembuatannya cukup sederhana sehingga memungkinkan setiap orang dapat melakukannya.










Diagram alir pembuatan abon keluwih
6e03b
1.2  Tujuan Praktikum
1.2.1    Untuk mengetahui dan mempelajari cara pengolahan produk pangan tambahan bahan baku nabati
1.2.2        Mencari pangan alternative terbaik yang dapat digunakan menjadi lauk sebagai upaya penganekaragaman pangan



BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1  Waktu dan Tempat Praktikum
2.1.1                  Waktu : 04 November 2009
2.1.2         Tempat : Laboratorium Pengolahan dan Pasca Panen
2.2  Alat dan Bahan
2.2.1    Alat :
o          Timbangan,
o          Kompor,
o          Panci,
o          Baskom,
o          Alat penggiling,
o          Wajan/ alat penggoreng dan
o        Pengaduk, dan kemasan/wadah
2.2.2         Bahan :
o        ikan laut atau ikan air tawar ( 1 bagian),
o        keluih muda,
o        Jantung pisang
2.3 Prosedur Percobaan
a)      siapkan bahan dan alat yang akan digunakan
b)      bersihkan ikan kemudian kukus atau rebus terlebih dahulu tetapi jangan terlalu lunak. Setelah itu diangkat dan ditiriskan lalu disuwir-suwirkan.
c)      Bersihkan bahan campuran ( nangka, keluih, bunga pisang, dan cempedak). Potong bahan menjadi beberapa bagian lalu rebus/kukus jangan terlalu masak, angkat dan tiriskan kemudian suwir-suwir.
d)     Haluskan semua bahan dan bumbu
e)      Siapkan wajan. Masukkan ikan yang telah disuwir, bumbu yang sudah dihaluskan, santan kental, gula merah dan penyedap.
f)       Campur semua bahan tersebut secara merata, kemusyslan dimasak dengan selalu mengaduknya sampai bahan agak mongering. Selanjutnya masukan minyak goring, lalu lakukan pengadukan kembali sampai bahan menjadi kering seperti abon pada umumnya
g)      Untuk cita rasa pedas, manis, asin, tergantung masing-masing
h)      Setelah itu abon didinginkan. Kemudian abon dapat dikemas ke dalam wadah yang bersih atau dikemas dengan kemasan plastik.

BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Tabel Hasil Pengamatan
Table hasil pengamatan uji organoleptik berbagai jenis abon
Jenis abon
* warna
* rasa
* aroma
** tekstur
* penampakan
Jantung pisang
4
3
4
3
4
Keterangan :
*)                                                                                 **)
1.      sangat tidak suka                                                  1. sangat lunak
2.      tidak suka                                                              2. lunak
3.      agak suka                                                              3. agak lunak
4.      suka                                                                       4.keras
5.      sangat suka                                                            5. sangat keras

3.2 Pembahasan
Dalam pengolahan abon nabati yang terbuat dari bahan barserat ada hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahannya, yakni dalam pengukusan bahan nabatinya tidak bisa sampai lembek(tergantung dari bahan) karena akan membuat tekstur dari abon tersebut menjadi kurang baik atau lunak. Dari percobaan pembuatan abon nabati diperoleh hasil pengujian organoleptik pada keluwih.
Dari pengujian abon keluwih yang diolah mendapatkan penilaian organoleptik dari warna dan rasa, dan aromanya mendapatkan nilai angka 4 ( suka) hal ini dikarenakan warnannya menjdi kuning (dari warna kunyit) dan aromannya dikarenakan bumbu-bumbu, gula dan  penambahan santan, sedangkan rasa mendapatkan nilai angka 3 (agak suka) hal ini diduga karena kandungan serat pada keluwih sehingga rasa kurang disukai, sedangkan pada teksturnya mendapatkan nilai angka 3 (agak suka) mungkin disebabkan karena adanya pengaruh serat keluwih yang kurang halus pada saat dilakukan suir-suir.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Abon dengan campuran bahan baku keluwih meningkatkan nilai ekonomi dari abon karena keluwih harganya cukup  rendah sehingga menekan biaya produksi pembuatan abon. Tetapi karena rasa buah keluwih yang tidak begitu lezat dan nilai gizinya yang tidak tinggi (rendah lemak dan protein ). Maka lebih apabila digunakan untuk membuat abon ditambah bahan baku hewani (daging,ikan).Dengan pencampuran tersebut nilai gizi dan cita rasa abon akan meningkat
Saran
Dalam pengolahan abon yang perlu diperhatikan adalah pada saat pengukusan pada bahan yang akan digunakan, campuran bahan, dan suhu pada saat pengolahan karena hal tersebut sangat mempengaruhi karakteristik dari abon tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar