Jumat, 21 Oktober 2011

manisan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Dasar Teori
Manisan adalah salah satu bentuk makanan olahan yang banyak disukai oleh masyarakat. Rasanya yang manis bercampur dengan rasa khas buah sangat cocok untuk dinikmati diberbagai kesempatan. Manisan kering adalah produk olahan yang berasal dari buah-buahan dimana pemasakannya dengan menggunakan gula kemudian di keringkan. Produk ini mempunyai beberapa keuntungan diantaranya; bentuknya lebih menarik, lebih awet volume serta bobotnya menjadi lebih kecil sehingga mempermudah pengangkutan.
Meskipun jenis manisan buah yang umum dipasarkan ada bermacam-macam bentuk dan rasanya, namun sebenarnya dapat dikelompokkan menjadi 4 golongan yaitu:
1. Golongan pertama adalah manisan basah dengan larutan gula encer (buah dilarutkan dalam gula jambu, mangga, salak dan kedondong).
2. Golongan kedua adalah manisan larutan gula kental menempel pada buah. Manisan jenis ini adalah pala, lobi-lobi dan ceremai.
3. Golongan ketiga adalah manisan kering dengan gula utuh (sebagai gula tidak larut dan menempel pada buah). Buah yang sering digunakan adalah buah mangga, kedondong, sirsak dan pala.
4. Golongan keempat adalah manisan kering asin karena unsur dominan dalam bahan adalah garam. Jenis buah yang dibuat adalah jaambu biji, buah, mangga, belimbing dan buah pala.
Produk olahan yang sangat disukai oleh masyarakat adalah manisan. Rasanya yang segar dapat dijadikan penawar haus disaat udara panas, dan cocok dinikmati di berbagaai kesempatan. Bahan dasar pembuatan manisan adalah buah kedondong, mangga, ceremai, dan pepaya. Dapat pula dibuat selain dari buah yaitu: jahe dan daun pepaya. Produk pangan yang mengandung kadar gula tinggi yaitu produk manisan yang dapat disimpan dalam jangka waktu yang relatif lama.
Manisan merupakan salah satu metode pengawetan produk buah-buahan yang paling tua, dan dalam pembuatannya menggunakan gula, dengan cara merendam dan memanaskan buah dalam madu.
1.2  Tujuan Praktikum
1.2.1 Untuk mengolah bahan asal menjadi bahan lain yang lebih menarik dan bervariasi
1.2.2 Untuk menambah nilai ekonomi suatu bahan dan memperkecil tingkat kerusakan bahan segar
BAB II
METODOLOGI PERCOBAAN
2.1  Waktu dan Tempat Praktikum
2.1.1        Waktu :
2.2.2  Tempat : Laboratorium Pengolahan dan Pasca Panen
2.2  Alat dan Bahan
2.2.2    Alat : buah-buahan, gula pasir, Na-benzoat, Na-bisulfit, asam sitrat, essence, dll.
2.2.3        Bahan : pisau, talenan, saringan, pengaduk, botol/stoples, panic, dll
2.3 Prosedur Percobaan
a)      Buah yang disortasi, dikupas, dicuci, lalu dipotong-potong sesuai selera
b)      Lakukan perendaman sebagai berikut:
o      Perendaman dengan air biasa
o      Perendaman dengan Na-bisulfit sebanyak 1 g/L selama 10 menit
o      Perendaman dengan larutan kapur (CaO) sebanyak 1 g/L air selama 10 menit
c)      Buah yang telah direndam tersebut kemudian ditiriskan lalu diblanching selama lebih kurang 5 menit
d)     Masukkan buah ke dalam toples yang sudah disiapkan
e)      Buatlah sirup sebagai berikut: setiap 500 ml air diberi 500 gram gula pasir dan 250 ml air diberi 500 gram gula, kemudian masak hingga mendidih, lalu didihkan.
f)       Rendam buah dalam larutan gula/sirup tersebut kemudian simpan pada suhu ruang




BAB III
HASIL PENGAMATAN
3.1 Tabel Hasil Pengamatan
Tabel sebelum perlakuan (Kontrol)
3.2 Pembahasan
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar