Selasa, 18 Oktober 2011

JUDUL SKRIPSI Q : PROSES MELUNAKAN TULANG IKAN KENTIAQ DENGAN MENGUNAKAN BAWANG TIWAI


abstrak
Di Indonesia merupakan Negara pengahasil tanaman obat yang cukup banyak. Sebanyak 2000-4000 jenis tanaman yang  telah di ketahui memiliki khasiat tetapi belum di manfaatkan secara maksimal.tanaman ini biasanya di sebut  tanaman herbal.
Bawang  tiwai (eleutherine Americana (aubl) merr) termasuk salah satu tanaman herbal yang memiliki khasiat cukup banyak.bisa di gunakan untuk mengobati hipertensi,rematik,asam urat,radang, menurunkan kolestrol dalam darah,usus buntu,tifus,keracunan ,luka akibat gigitan serangga,demam,batuk,frostat,menyuburkan rambut,wajah berminyak dan asma,
Tujuan penelitian ini untuk mengentahui formulasi bawang tiwai terhadap pelunakan tulang ikan.
Pengamatan yg di lakukan meliputi kadar air,kadar abu.vitamin C ,percepatan pelunakan tulang ikan uji organoleptik








I.pendahuluan
I.1 latar belakang
Hutan tropis Indonesia mencapai luas 110 juta hektar yang d tumbuhi oleh sekitar 80% jenis –jenis tumbuhan di dunia. Diperkirakan di hutan trofis Indonesia terdapat 28.000 jenis tumbuhan , 1000 jenis di antaranya di kenal dan di gunakan sebebagai tanaman obat( pramono,2002)
Pembuktian ilmiah terhadap khasiat tumbuhan obat menjadi sangat strategis untuk di kembangkan.hal tersebut menjadi dasar pemilihan jenis tanaman potensial untuk di kembangkan pemanfaatannya sebagai minuman herbal sekaligus untuk menentukan jenis –jenis tanaman obat yang potensial yang harus di lestarikan keberadaannya.salah satu jenis tanaman obat yang potensial tersebut adalah tumbuhan bawang tiwai (eleutherine Americana (aubl) merr). Ramuan Kalimantan “bawang tiwai” adalah obat alternative yang dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti kanker, liver, jantung,asam urat,diabetes,maag dan lain-lain( bintari ,2002)
Disisi lain pada bebarapa dasawarsa terakhir di seluh dunia terjadi adanya peningkatan terhadap berbagai macam penyakit kronis seperti penyakit kanker,diabetes ,liver ginjal asam urat dan asma,yang dikarenakan konsumsi makanan atau kurangnya asupan gizi yang dibutuhkan . hal tersebut kemudian menjadi landasan di lakukan penelitian untuk memperoleh data yang akurat tentang bawang tiwai, yang di sesuaikan dengan kebiasan masyarakat pedalaman Kalimantan timur. Riset-riset yang dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi tentang kandungan kimia dan manfaat senyawa kimia yang terdapat dalam bawang tiwai(bintari,2002).
Kandungan gizi yang ada pada bawang tiwai telah berhasil menarik minat para peneliti untuk menjadikan bawang tiwai sebagai bahan tambahan makanan, di antaranya telah di lakukan penelitian tentang permen dari bawang tiwai (elisamaulidia saputri,2009) dan pengunaan bawang tiwai sebagai bahan perwarna pada pembuatan selai pisang ( ika karyati,2005)
Pemanfaatan potensi bawang tiwai dalam pembuatan permen,selai dan minuman herbal celup instan merupakan salah satu inovasi dalam menghasilkan produk pangan khas Indonesia. Di samping itu dengan khasiat yang di miliki bawang tiwai ,permen ,selai dan minuman herbal bawang tiwai memiliki potensial sebagai makanan funsional yaitu makanan yang selain bergizi juga memiliki pengaruh positif terhadap kesehatan yaitu mampu sebagai obat penyakit yang kronis.dari penelitian –penelitian tersebut tibul ide untuk pemnfaatan bawang tiwai sebagai bahan dasar dalam pelunakan tulang ikan kentiaq,agar kandungan gizi yang ada di dalam bawang tiwai dapat di manfaatkan dan dapat meningkatkan nilai ekonomi dari bawang tiwai.
I.2 perumusan masalah
a. apakah bawang tiwai memberikan pengaruh yang nyata pada ikan kentiaq?
b. apakah ada interaksi antara bawang tiwai dan ikan kentiq dalam meningkatkan kualitas produksi ikan.
I.3 tujuan penelitian
Penelitian di lakukan dengan tujuan :
a.       Mengentahui pengaruh bawang tiwai terhadap pelunakan ikan kentiaq.
b.      Mengentahui berapa jumlah bawang tiwai yang dapat menghasilkan pelunakan tulang ikan yang baik.
I.4 menfaat penelitian
Penelitian bermanfaat untuk:
a.       Menghasilkan produk baru berupa  bawang tiwai kering yang dapat di gunakan langsung oleh konsumen.
b.      Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pengunaan bawang tiwai.
c.       Memberikan informasi tentang menfaat bawang tiwai yang dapat melunakan tulang ikan kentiaq.
d.      Meningkatkan nilai jual dari bawang tiwai dan ikan kentiaq.



II. tinjaun pustaka
2.1.1 sejarah dan nama daerah
Menurut sejarah,keberadaan tumbuhan bawang tiwai di Indonesia berasal dari Pontianak,sehingga di sebut bawang dayak . di Pontianak juga di kenal dengan dama bawang arab kerena di bawa dari arab Saudi. Sementara orang Kalimantan timur menyebutkan bawang tiwai .orang dayak menfaatkan sebagai obat diare (bintari,2002)
Bawang tiwau berasal dari amerika tropic tetapi di Indonesia sudah lama di tanam. Sebutan bawang tiwai di kenal dari daerah kutai. Bawang ini di kenal dengan nama berbeda-beda di berbagai daerah ,misalnya Sumatra utara simalangun : si marbawang-bawang, jawa : brambang sambrang, sunda\ : bawang sambran, Pontianak : bawang dayak,Kalimantan timur ( lembaga biologi nasional ,1978 dan saragih,2004)
2.1.2 morfologi
Bawang tiwai tumbuh dengan liar di hutan. Tingginya hanya mencapai 30 cm.batangnya tumbuh tegak atau merunduk,berumbi yang berbentuk kerucut dan warnaya merah. Rumpun daunnya seperti daun anggrek daun tanah.daun ini ada dua macam, yaitu yang sempurna berbentuk pita dengan ujungnya runcing, sedangkan daun-daun lainya berbentuk menyerupai batang. Bunganya berupa bungga tunggal,warnanya putih dan terdapat pada ketiak daun-daun atas, dalam rumpun bunga yang terdiri dari 4 samapi 10 bunga. Buah kotaknya berbentuk corong dengan bagian ujung berlekuk. Bila masak merekah menjadi 3 rongga yang berisi banyak biji.bentuk bijinya bundar telur atau hamper bujur sangkar ( lembaga biologi nasional,1978)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar